Puasa tapi berolahraga? Berikut tips bagi kamu yang sedang berpuasa tapi juga ingin berolahraga.
Olahraga dengan sepeda cocok untuk yang sedang berpuasa (Foto: Pinterest)

Olahraga merupakan salah satu aktivitas penting dalam hidup. Manfaat yang diperoleh dengan berolahraga secara rutin sangatlah banyak. Selain untuk mengontrol berat badan, aktif berolahraga juga dapat mengurasi risiko terkena penyakit jantung, stroke, diabetes, dan kanker.

Kemaslahatan lain yang tak kalah penting seperti menguatkan jaringan otot dan tulang, mengurangi stress, dan bahkan menghambat penuaan.

Meski memiliki banyak manfaat, intensitas dan porsi latihan saat berolahraga perlu diperhatikan. Misalnya, dalam seminggu hanya berolahraga 2-3 kali. Sisanya memberi kesempatan jaringan otot dan tubuh lainnya untuk recovery.

Seperti halnya pikiran, tubuh juga memerlukan istirahat. Alih-alih menjaga kesehatan, berolahraga secara berlebih dapat membawa dampak buruk bagi tubuh. Seperti keseleo atau bahkan salah urat.

Olahraga Saat Puasa

Berkenaan dengan puasa, olahraga tetap baik dan menyehatkan dilakukan. Menurut penelitian  Open Access Journal of  Sports Medicine (2020) bahwa olahraga saat berpuasa meningkatkan kinerja pembakaran lemak dan secara optimal mampu membantu menurunkan berat badan.

Hal ini dikarenakan cadangan energi dan lemak yang tersimpan akan dikuras, selama tidak menerima makanan atau minuman sebelum olahraga.

Alhasil, olahraga saat puasa dapat lebih efektif hasilnya. Sebab semua lemak yang selama ini tertimbun akan terbakar saat berolahraga.

Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan jika ingin berolahraga saat puasa. Berikut tips berolahraga agar tetap baik dilakukan selama berpuasa.

1. Memilih Waktu

Berbeda dengan hari biasanya, berolahraga saat puasa tidak baik dilakukan saat pagi hari. Sebab cadangan energi yang diisi saat sahur akan habis di waktu siang. Setelahnya tubuh akan terasa lemas dan tidak bertenaga.

Waktu terbaik untuk berolahraga saat puasa adalah 60-120 menit sebelum berbuka. Dengan begitu, energi yang terbuang selama berolahraga dapat segera digatikan pada saat berbuka puasa.

Opsi kedua yakni 60-120 menit setelah berbuka. Dengan kondisi tubuh yang sudah lebih bernergi, dapat meningkatkan semangat dalam berolahraga.

Hindari berolahraga di luar rumah saat siang, sebab dapat membuat tubuh kita dehidrasi.

2. Jenis Olahraga Proporsional

Jika pada hari-hari biasanya berolahraga dengan alat berat atau angkat beban, maka saat puasa hal ini perlu dibatasi. Atau lebih baik diganti dengan olahraga lain yang lebih ringan.

Olahraga yang baik saat puasa seperti berjalan kaki, bersepeda, yoga. Olahraga dengan intensitas ringan, selain membakar kalori juga dapat mengurangi rasa cemas atau stress berlebihan. Kemudian dapat meningkatkan metabolism tubuh dan menguatkan imun, sehingga dapat terus bugar selama menjalankan ibadah puasa.

Jika tetap ingin melakukan olahraga berat, dianjurkan pelakasanaannya minimal 60 menit setelah berbuka puasa.

Dan jangan menambah durasi jika memang tubuh terasa berat atau lelah. Karena hasil yang diperoleh akan berdampak buruk pada tubuh.

3. Menjaga Asupan Nutrisi

Selama menjalankan ibadah puasa, kesempatan untuk makan hanya dalam rentang waktu berbuka sampai sahur, berkisar 10 jam.  Adapun nutrisi yang diperoleh dari makanan perlu diperhatikan. Porsinya juga dijaga, tidak kurang atau berlebihan.

Jenis makanan yang dikonsumsi baik saat berbuka ataupun sahur, harus seimbang antara karbohidrat, lemak, protein, dan serat.

Untuk karbohidrat, biasakan mengonsumsi karbohidrat kompleks. Sebab akan membuat peurt anda kenyang lebih lama. Selain itu, cadangan energy yang diberikan juga lebih banyak.

Makanan yang tergolong dalam karbohidrat kompleks diantaranya seperti biji-bijian, kacang-kacangan, nasi merah, jagung, dan umbi-umbian.

Lalu, untuk memperbaiki jaringan otot setelah berolahraga, perlu mengonsumsi makanan tinggi protein, seperti telur, daging, dan ikan. Sebisa mungkin menghindar dari makanan yang mengandung lemak jenuh seperti gorengan dan yang terlalu manis. Karena malah akan menambah masa lemak anda.

Selain untuk makan, waktu istirahat juga perlu diperhatikan, jangan makan terlalu banyak yang dapat membuat anda susah tidur.

Agar terhindar dari dehidrasi, penuhi juga kebutuhan mineral tubuh. Dengan mengonsumsi air sebanyak delapan gelas per hari.

Demi menjaga kesimbangan elektrolit tubuh, saat berbuka alangkah baiknya mengonsumsi air kelapa muda.

4. Menjaga Pola Jam Tidur

Selain memperhatikan ketiga anjuran di atas, yang tak kalah penting adalah menjaga waktu tidur agar tetap cukup.  Porsi jam tidur untuk orang dewasa berkisar antara 7-9 jam perhari. Jika jumlah tersebut tidak terpenuhi, akan dapat mempengaruhi metabolism dan kinerja tubuh kita.

Tidur yang cukup juga dapat membuat performa anda menigkat atau terjaga di keesokan harinya. Sehingga dapat lebih semangat dan tidak mudah lemas atau suntuk.

Selain tidur malam, sisakan setidaknya 30-60 menit di siang hari untuk tidur sebentar. Kebiasaan ini akan membuat tubuh yang tadinya lelah setelah beraktivitas, dapat bugar kembali setelah tidur siang.

Hindari kebiasaan begadang dan juga mengemil saat malam. Agar dapat tidur lebih awal setelah sholat tarawih dan tadarus. Juga menghindari penambahan lemak saat malam hari karena nyemil.

Semoga tips dan saran ini bermanfaat ya. Jangan lupa untuk menjaga kesehatan di tengah ibadah puasa. Ibadah itu wajib, menjaga kesehatan itu juga tak kalah wajibnya. (*)



Orang biasa yang sedang biasa-biasa saja

What's your reaction?

Comments

https://ngepop.id/assets/images/user-avatar-s.jpg

0 comment

Write the first comment for this!