Buah Kurma selalu ada di bulan Ramadhan. Kenapa kurma identik dengan ramadhan?
Buah Kurma yang identik dengan bulan ramadhan. (Foto: Getty Iamges/iStockphoto)

Buah kurma menjadi salah satu sajian yang selalu ada di setiap bulan ramadhan. Kurma lebih dari sekadar pelengkap menu. Buah ini identik dengan bulan Ramadhan. Kenapa? Simak penjelasannya di sini.

Sebelum masuk pada pembahasan, kita perlu mengetahui asal muasal Kurma. Mengutip goodnewsfromindonesia, buah ini banyak tumbuh di daerah padang pasir, seperti di negara-negara Timur Tengah. 

Sejarah Kurma

Kurma menjadi kebutuhan pokok masyarakat Timteng sejak ribuan tahun lalu. Untuk diketahui, buah kurma dikonsumsi, sedangkan batangnya dijadikan pondasi rumah. Ada pula yang memanfaatkan pelepah pohon kurma sebagai atap rumah, juga tikar. Tahu dari mana?

Di kuburan Mesir Kuno, ditemukan tikar yang terbuat dari pelepah kurma. Ditemukan pula pohon kurma utuh di sebuah kuburan kuno daerah Shakra dan kuburan itu sudah ada sejak 3200 tahun sebelum masehi.

Pohon kurma diyakini berasal dari sekitar Teluk Persia yang sudah dibudidayakan sejak sekitar 4000 sebelum masehi. Pohon kurma bisa tumbuh sekitar 12 sampai 30 meter. Uniknya, saat panen, satu pohon kurma dapat menghasilkan buah kurma hingga 100 kilogram.

Kurma Identik dengan Bulan Ramadhan

Masih dikutip dari laman GNFI, terdapat anjuran untuk mengonsumsi kurma saat berbuka puasa.

"Dari Anas bin Malik, ia berkata: Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berbuka puasa sebelum shalat dengan ruthab (kurma basah), jika tidak ada ruthab, maka beliau berbuka dengan tamr (kurma kering), dan jika tidak ada tamr, beliau meminum seteguk air”

Anjuran tersebut memberikan beberapa pelajaran termasuk untuk anjuran bersegera dalam berbuka puasa. Hal ini dikarenakan rasa kurma yang manis dapat dengan cepat meresap dan diterima oleh liver. Sehingga, liver dapat memproses dan mengirimkan zat yang dihasilkannya ke seluruh anggota tubuh dan otak.

Menurut Ustadz Dr Anwar Mufti Rahimullah, zat-zat yang mengandung gula (glukosa dan fruktosa) memerlukan waktu hanya 5-10 menit untuk dapat terserap ke dalam usus manusia ketika dalam keadaan kosong. 

Sedangkan, bagi manusia yang berbuka puasa dengan mendahulukan makan dan minum yang kurang mengandung unsur gula maka membutuhkan waktu sekitar 3-4 jam untuk dapat terserap ke dalam ususnya.



What's your reaction?

Comments

https://ngepop.id/assets/images/user-avatar-s.jpg

0 comment

Write the first comment for this!