Kebanyakan orang masih asing dengan konsep bahasa 'Sleep Language'. Pada umumnya, istilah unik sejenis yang sering digunakan adalah 'Love Language'.
Ilustrasi tidur seseorang. (Foto: gridid/google)

Jika Love Language membahasakan kasih sayang dan pengertian kepada pasangan, Sleep Language justru memperhatikan diri sendiri.

Agar memperoleh tidur yang berkualitas saat malam hari, sobat Ngepop perlu memahami konsep Sleep Language.

Melansir Kompas, istilah ini dipopulerkan pertama kali oleh seorang ahli psikologi klinis asal New York, Amerika Serikat, Dr. Shelby Harris.

Shelby bekerja sama dengan platform yang beroientasi pada kesehatan mental, Calm.

Menurut Shelby, konsep Sleep Language ini dinilai sangat berguna untuk menjaga kebaikan pola tidur.

"Sleep Language adalah cara yang berguna untuk memahami pola tidur anda," kata Shelby, mengutip dari Kompas.

Namun, konsep bahasa unik ini tidak menjadi acuan diagnosa secara medis.

Ngepop.id telah merangkum dari berbagai sumber, lima jenis Sleep Language oleh Dr. Shelby Harris. Berikut ulasannya!

Jenis Sleep Language

Berbeda dengan Love Language, Sleep Language yang dimiliki seseorang mudah untuk berubah. 

Perubahan ini tiap Sleep Language bisa terjadi kapan saja. Baik itu silih berganti ataupun bertahan dalam jangka waktu yang panjang

Sebagaimana yang dijelaskan Shelby mengenai dinamika Sleep Language pada seseorang. 

"Jadi, ada lima Sleep Language. Dan itu tidak berarti bahwa anda terikat pada satu bahasa kapan saja," ucap Shelby.

1. The Words of Worry Sleeper

Pada umumnya, orang yang tergolong ke dalam konsep ini memiliki banyak pikiran disertai kecemasan dan tubuh terasa tegang saat tidur.

Di saat bangun, otaknya akan sangat terpacu. Dan biasanya bangun terlalu awal atau pagi.

Cara untuk mengatasinya yakni dengan tidur di ruangan yang sunyi, gelap, dan myaman. Bisa ditambahkan semacam aroma terapi dan musil relaksasi, supaya dapat menenangkan pikiran.

2. The Gifted Sleeper

Bahasa tidur kedua ini dimiliki oleh orang yang sangat mudah tertidur, di mana pun tempatnya.

Senada dengan cara tidurnya, biasanya orang ini juga mudah bangun dengan kejadian-kejadian kecil di sekitarnya.

Meski tampak baik, bisa jadi hal ini justru mencirikan seseorang yang kekurangan kualitas tidur atau waktu tidur yang cukup.

Shelby menyebut bahasa tidur ini sebagai orang yang terkena 'sleep apnea'.

"Mungkin ada Sleep Apnea, atau hal lain yang mempengaruhi kualitas tidur mereka," jelasnya.

Tempat tidur terbaik untuk orang dengan bahasa tidur ini adalah ruangan yang gelap dan sejuk.

3. The Routine Perfectionist Sleeper

Ciri bahasa tidur ini ditandai dengan obsesi berlebihan, atau cara tidur kaku yang dimiliki seseorang. Terhadap tempat atau lingkungan tempat tidurnya.

"Beberapa orang membawanya ke titik di mana itu hampir berlebihan," jelas Shelby.

Orang dengan ciri ini akan mudah terganggu fokus istirahatnya, atau merasa frustasi jika lingkungan tempat tidurnya berbeda.

Cara mengatasinya adalah menyerupakan ruangan tidur seperti biasanya ia tidur. Atau mudahnya dengan membawa beberapa barang untuk ditaruh di sekitarnya. Supaya menjadikan tempat tidur barunya menjadi terasa familier.

4. The Too Hot To Handle Sleeper

Biasanya, orang dengan ciri ini cenderung sensitif dengan udara saat tidur. Merasa mudah kepanasan serta berkeringat.

Menurut Shelby, penyebab utama ciri bahasa tidur ini adalah perimenopause dan menopause.

Cara mengatasinya dengan mengoptimalkan sirkulasi udara di ruangan tidur. Atau bisa dengan tambahan pendingin ruangan dan tanpa selimut. Biasanya orang dengan ciri ini tidur dengan pakaian tidur yang tipis dan bersih.

5. The Light as Feather Sleeper

Gangguan suara atau sedikit cahaya terkadang dapat menganggu jalan tidur seseorang.

Orang dengan ciri ini juga memiliki rasa resah berlebih, sehingga memicu indikator lain seperti suara dan cahaya yang mengganggu tidurnya.

Biasanya mereka akan terbangin di tengah malam atau menjadi sulit tidur.

"Mereka mungkin tidur nyenyak atau cukup. Tapi tidurnya sangat buruk." ujar Shelby.

Tempat terbaik untuk tidur dengan ciri ini adalah jauh dari kebisingan dan cahaya. Bisa juga dengan bantuan earplug dan blindfold. Ditambah dengan kasur empuk dan bersih.

Manfaat Pengenalan Bahasa Tidur

Meskipun tidak secara resmi menjadi acuan diagnosa medis. Setidaknya, bahasa tidur ini bisa menjadi acuan dan rutinitas baik bagi kecukupan istirahat pribadi seseorang.

"Anda bisa melihat, di mana anda mungkin bermasalah dan menargetkan perawatan tidur anda ke arah itu." ucap Shelby.

Melansir dari Kompas, seorang dokter keluarga di Kansas, Amerika Serikat, Dr. Beth Oller, menjelaskan bahwa kamar tidur yang gelap dengan suhu sejuk sangat ideal untuk tidur di dalamnya.

Ia menambhkan, bahwa pengaruh ponsel pintar juga dapat menganggu kualitas tidur seseorang.

"Jika anda terdorong untuk memeriksa ponsel anda setiap kali anda bangun. Letakkan di seberang ruangan, di mana anda harus bangun untuk memeriksanya." kata Beth.

Menurutnya, kebugaran tubuh dan aktivitas di luar ruangan juga mempengaruhi kualitas tidur seseorang. (*)



Orang biasa yang sedang biasa-biasa saja

What's your reaction?

Comments

https://ngepop.id/assets/images/user-avatar-s.jpg

0 comment

Write the first comment for this!