Pakar Biologi Reproduksi Molekuler Prof. Dr. Sri Rahayu menyebut daun semanggi air mampu memperbaiki kualitas sperma.
(Ilustrasi Foto: Istock/iLexx)

Daun semanggi air, sebuah tanaman lokal Indonesia yang tumbuh di daerah rawa, telah menarik perhatian pBiologi Reproduksi Molekuler dari Universitas Brawijaya, Prof. Dr. Sri Rahayu. Dalam penelitiannya, ia menemukan bahwa daun semanggi air memiliki potensi untuk memperbaiki kualitas sperma melalui sifat-sifatnya sebagai antioksidan dan antiinflamasi.

Prof. Sri Rahayu menjelaskan bahwa keunggulan daun semanggi air terletak pada ketiadaan eugenol yang bersifat toksik bagi sperma. Hal ini menjadi perbedaan signifikan dengan pandangan umum masyarakat yang lebih mempercayai kemangi sebagai tanaman yang dapat meningkatkan kualitas sperma. Namun, penelitian yang dilakukan oleh Prof. Sri Rahayu menunjukkan bahwa dalam dosis tertentu, kemangi justru dapat menurunkan kualitas sperma.

Penelitian yang dilakukan oleh Prof. Sri Rahayu berjudul "Potensi Daun Semanggi Air Sebagai Medical Plant for Improving Sperm Quality (MPISQ): Suatu Kajian Laboratorium". Dalam penelitiannya, ia menemukan bahwa kemangi dapat meningkatkan parameter-parameter yang berhubungan dengan kualitas sperma, seperti motilitas sperma sebesar 65 persen. Namun, pada dosis 200 mg/kg BB, kemangi justru menurunkan motilitas sperma.

Motilitas sperma merujuk pada kemampuan sel sperma untuk bergerak dan berenang menuju sel telur dalam air mani.

Sementara itu, tanaman semanggi air yang umum digunakan sebagai sayuran pecel oleh masyarakat Indonesia, memiliki potensi sebagai Medical Plant for Improving Sperm Quality (MPISQ). Melalui uji coba pada hewan coba di laboratorium, semanggi air terbukti dapat meningkatkan kualitas sperma melalui sifat-sifatnya sebagai antioksidan dan antiinflamasi.

Berdasarkan analisis fitokimia, daun semanggi air mengandung metabolit sekunder yang memiliki aktivitas antioksidan, seperti quercetin, gallic acid, β-karoten, genistein, apigenin, daidzein, dan naringenin.

Dibandingkan dengan kemangi, semanggi air tidak bersifat toksik bagi sperma, sehingga dapat meningkatkan dan memperbaiki kualitas sperma. Selain itu, penggunaan tanaman semanggi air juga tidak berdampak negatif pada hati (hepar) dan ginjal.

Namun, terdapat kelemahan dalam penggunaan tanaman semanggi air sebagai MPISQ, yaitu belum adanya penelitian yang mempelajari pengaruh tanaman tersebut terhadap fungsi sel Leydig. Sel Leydig merupakan sel-sel yang menghasilkan hormon-hormon reproduksi utama dan berperan dalam libido hewan coba.

Prof. Sri Rahayu berharap agar penelitian lanjutan dapat dilakukan untuk menganalisis pengaruh tanaman semanggi air sebagai MPISQ terhadap kadar hormon reproduksi, menganalisis kualitas sperma melalui pendekatan DNA dan protein, serta mengkaji fungsi sel Leydig.

Dengan demikian, penelitian ini membuka potensi penggunaan daun semanggi air sebagai alternatif alami untuk meningkatkan kualitas sperma. Dalam upaya untuk memahami lebih lanjut mekanisme kerjanya dan potensi lain yang dimiliki oleh tanaman ini, penelitian lebih lanjut menjadi perlu dilakukan. Diharapkan temuan ini dapat memberikan manfaat yang berkelanjutan dalam bidang reproduksi dan kesehatan reproduksi manusia. (*)

*Artikel ini bersumber dari Antara



What's your reaction?

Comments

https://ngepop.id/assets/images/user-avatar-s.jpg

0 comment

Write the first comment for this!