Pembalut Berbahan Serat Pohon Pisang disebut sebagai produk ramah lingkungan.
Ilustrasi pembalut berbahan serat pohon pisang (Foto: Shutterstock)

Serat pohon pisang menjadi bahan pembuatan pembalut. Bukan fiksi. Ini ada di India. Sebuah perusahaan di negeri Primdavan memproduksinya.

Kristin Kagetsu, CEO perusahaan tersebut berusahan mencari jalan terbaik atas persoalan limbah sampah pembalut yang tak terurai. Prinsipnya, produk harus ramah lingkungan.

Ide brilian muncul setelah mengetahui banyak pohon pisang ditanam di daerah Bodakdev, India .

Fakta lain menunjukkan hanya sekitar 18 persen perempuan di India yang bisa memperoleh pembalut dengan mudah. Pembalut bisa ditemukan dengan mudah di wilayah perkotaan.

Di perdesaan, perempuan umumnya hanya menggunakan kain atau semacamnya sebagai pelapis saat menstruasi. Minimnya penegetahuan serta penyuluhan kesehatan terhadap mereka membuat penggunaan pembalut modern menjadi hal yang tabu. 

Pembalut Serat Pohon Pisang Ramah Lingkungan 

pembalut berbahan serat pisang dinyatakan cukup ramah lingkungan. Bahann yang alami membuat pembalut ini mudah terurai. Bahkan jika dikubur bahan tersebut bisa digunakan sebagai kompos. 

Bahan tersebut akan terurai dengan sendirinya setelah dikubur selama 6 bulan. Di pedesaan tidak ada pengelolaan sampah, jadi kemungkinan besar akan dibakar. Meskipun dibakar bahannya tidak akan menyebabkan kanker seperti saat membakar bahan plastik dengan tanbahan bahan-bahan kimia lainnya. 

Dilansir dari Inside Edition Kagetsu, bahan yang dipilih sudah melewati tes laboratorium dan dijamin tidak akan menyebabkan iritasi atau ruam di kulit. Namun harga barang ini masih dirasa cukup tinggi untuk masyarakat menengah ke bawah Indonesia. 

Laman resmi Saathi menyebut, satu pak pembalut serat pohon pisang berisi 8 biji dibandrol seharga Rp50 ribu. Sedangkan jenis pad tipis dengan isi lebih banyak dibandrol dengan harga sekutar Rp140 ribu hingga Rp160 ribu jika di nilai dengan rupiah, belum termasuk pajak. 

Donasi Pembalut ke Warga Perdesaan India

Minimnya pendidikan serta pengetahuan para wanita pedesaan mengenai pembalut mengetuk nurani pendiri perusahaan termasuk Tarun Bothra, Co-Founder dan CTO Saathi. Perusahaan yang didirikannya berniat akan menyumbangkan benda keramat tersebut dan memberikan edukasi ke seluruh wanita di daerah terpencil India. 

"Hingga saat ini kami sudah mendistribusikan sekitar 1000 pembalut ke seluruh penjuru negeri. Kami juga memberikan penyuluhan ke beberapa sekolah dan lembaga masyarakat pedesaan mengenai kebersihan dan pentingnya menggunakan pembalut," ungkap Bothra. 

Bothra juga mengungkap tujuan untuk membantu orang lain dan menjadi panutan bagi berbagai komunitas untuk mulai mencintai bumi. Salah satu caranya dengan menggunakan pembalut berbahan serat pohon pisang yang ramah lingkungan. (*)

Artikel ini telah tayang di TIMES Indonesia dengan judul "Ramah Lingkungan, Pembalut Ini Berbahan Serat Pohon Pisang". 

 

 



What's your reaction?

Comments

https://ngepop.id/assets/images/user-avatar-s.jpg

0 comment

Write the first comment for this!