Virus Marburg disebut mematikan.

Senin (13/2/2023), tersiar kabar sembilan kematian di Guinea, salah satu negara di Afrika, yang disebabkan oleh Virus Marburg. Virus ini disebut mirip Ebola. Kabar itu dikonfirmasi oleh Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization/WHO.

Btw, masih ingat virus Ebola? Mengutip situs kemkes.go.id, penyakit virus ebola disebabkan oleh virus Ebola. Virus ini pertama kali diidentifikasi pada 1976di Yambuku (Kongo) dan Nzara (Sudan Selatan).

Gejala penyakit virus Ebola didahului oleh demam yang tiba-tiba, sakit kepala, nyeri sendi dan otot, lemah, diare, muntah, sakit perut, kurang nafsu makan, dan perdarahan yang tidak biasa. Penularannya melalui darah dan cairan tubuh lainnya (termasuk urin, saliva/air liur, keringat, feses/tinja, bekas muntahan, ASI, dan cairan semen/sperma) dari hewan atau manusia yang terinfeksi Ebola. Penjelasan selengkapnya bisa dibaca di sini

Mengenal Virus Marburg

Kembali ke virus Marburg. WHO mengonfirmasi wabah itu setelah sampel dari Guinea dikirim ke laboratorium Senegal untuk menentukan penyebab penyakit yang belakangan dikhawatirkan pejabat kesehatan sejak minggu lalu. 

WHO menyatakan telah mengirim ahli medis untuk membantu pejabat di Guinea menghentikan wabah tersebut dan mengirimkan alat pelindung diri untuk ratusan pekerja.

Dilansir dari World Health Organization (WHO), virus Marburg, bersama Ebola, merupakan anggota keluarga Filoviridae (filovirus). 

Meskipun disebabkan oleh virus yang berbeda, kedua penyakit ini secara klinis serupa. Penyakit virus Marburg dan Ebola ini jarang terjadi dan memiliki kapasitas untuk menyebabkan wabah dengan tingkat kematian yang tinggi.

Mengutip WebMD, seseorang biasanya terinfeksi penyakit virus Marburg setelah terpapar gua atau tempat koloni kelelawar Rousettus. Kelelawar ini adalah inang alami virus Marburg.

Virus Marburg menyebar dari orang ke orang melalui kontak langsung dengan darah, organ, sekresi, atau cairan tubuh lainnya dari orang yang terinfeksi. 

Bahan dan permukaan (seperti pakaian atau tempat tidur) dapat mengandung cairan yang terinfeksi dan menyentuhnya juga dapat menyebarkan virus. Penularan virus Marburg juga dapat terjadi akibat alat injeksi yang terkontaminasi atau luka tusukan jarum. 

Selengkapnya bisa dibaca di sini.

Awal Mula Virus Marburg

Mengutip detik.com, virus marburg pertama kali diidentifikasi pada 1967 setelah menyebabkan wabah penyakit secara bersamaan di laboratorium di Marburg, Jerman dan Beograd, Serbia. Tujuh orang meninggal dunia karena terpapar virus saat melakukan penelitian terhadap monyet.

Tidak ada vaksin atau obat resmi untuk mengobati Marburg, tetapi perawatan rehidrasi untuk meringankan gejala dapat meningkatkan peluang bertahan hidup. Dalam wabah pada 2004 di Angola, Marburg membunuh 90 persen dari 252 orang yang terinfeksi. Tahun lalu, ada dua laporan kematian Marburg di Ghana.

Selengkapnya bisa dibaca di sini

Gejala virus Marburg

Gejala virus marburg disebut terjadi secara mendadak dan dapat dengan cepat memburuk. Mengutip halodoc, gejala utamanya adalah demam dan sakit kepala hebat. 

Gejala lainnya yang bisa mengindikasikan virus marburg yakni:

  • Badan terasa tidak enak dan nyeri.
  • Mengalami gangguan pada saluran pencernaan, seperti mual, muntah, kram perut, dan diare. Gejala ini biasanya berlangsung selama tiga hari. 
  • Tubuh terasa lesu dan tidak bertenaga.
  • Muncul ruam pada tubuh yang tidak terasa gatal seperti benjolan berukuran kecil dengan warna kemerahan. Ruam ini mirip sekali dengan ruam demam berdarah, dan biasanya muncul pada area dada, punggung, dan perut. 
  • Terjadi perubahan neurologis, seperti delirium, kebingungan, bahkan mengalami kejang. 
  • Mengalami perdarahan hebat yang terjadi antara lima sampai tujuh hari setelah gejala pertama muncul. 
  • Mengalami kelainan darah, termasuk jumlah trombosit dan sel darah putih yang rendah.
  • Mengalami kelainan pada beberapa organ tubuh, termasuk fungsi pembekuan, hati, dan ginjal.
  • Mengalami gagal organ.  

Selengkapnya bisa dibaca di sini.

Penularan Virus Marburg

Mengutip detikcom, menurut Dicky Budiman, peneliti global helath security Griffith University Australia, virus Marburg ditularkan melalui kontak dengan cairan tubuh atau jaringan hewan maupun manusia yang terinfeksi.

Penyakit ini memiliki masa inkubasi dua hingga 21 hari dan menimbulkan gejala ringan hingga berat. Mulanya bisa berupa demam, sakit kepala, nyeri otot, dan muntah. Jika tak segera ditangani, pasien bukan tidak mungkin mengalami perdarahan, kegagalan organ, sampai berujung kematian.

Mengatasi dan Mencegah Virus Marburg

  • Masih mengutip dari kompas.com,cara mengatasi virus Marburg ini dapat mencakup:
  • Mengelola rasa sakit
  • Mengisi kembali cairan dan elektrolit untuk mencegah dehidrasi
  • Menstabilkan kadar oksigen dan tekanan darah
  • Mengganti darah atau faktor pembekuan dalam kasus pendarahan
  • Mengobati infeksi atau komplikasi sekunder 

Sedangkan pencegahannya dapat dilakukan dengan melindungi diri. Pencegahan virus Marburg berpusat pada teknik perawatan penghalang (seperti alat pelindung diri yang digunakan untuk mencegah Ebola, serta menghindari hewan yang mungkin membawa virus Marburg. (*)

Keterangan foto. Ilustrasi virus Marburg. (Foto: Niaid/Wikimedia Commons)



What's your reaction?

Comments

https://ngepop.id/assets/images/user-avatar-s.jpg

0 comment

Write the first comment for this!