Apakah Anda pernah mendengar tentang Slab City? Simak kisahnya di sini.
Penampakan Slab City di AS. (Foto: Tangkapan Layar video di Youtube @RuhiCenetIndonesian)

Slab City, sebuah kota kecil yang terletak di daerah selatan Negara Bagian California, Amerika Serikat (AS) memikat perhatian banyak orang. Namun, apakah benar bahwa Slab City adalah kota tanpa hukum, di mana manusia bebas melakukan apa saja? 

Slab City terletak di Gurun Sonora California, pesisir barat Amerika Serikat. Dikenal sebagai "tempat bebas terakhir di Amerika" dan "kota tanpa hukum di Amerika," kota ini mencapai ketenaran karena kebebasan yang luar biasa yang dimilikinya.

Slab City berdiri di atas bekas Camp Dunlap, yang dulunya adalah pangkalan Korps Marinir AS yang digunakan untuk penelitian kekuatan beton selama Perang Dunia II. Setelah perang berakhir, pangkalan tersebut ditinggalkan, dan Slab City mulai dihuni oleh orang-orang yang mencari kebebasan dari konvensionalisme masyarakat.

Saat musim dingin tiba, sekitar 4.000 orang memenuhi Slab City, sementara musim panas hanya meninggalkan sekitar 150 penduduk yang bertahan. Hal ini disebabkan oleh suhu ekstrem di musim panas, yang bisa mencapai 120 derajat Fahrenheit (sekitar 50 derajat Celsius). Mereka yang tinggal di Slab City tidak memiliki rumah permanen; tempat tinggal mereka berupa tenda, gubuk, trailer, hingga mobil RV yang telah diubah.

Masyarakat Slab City adalah campuran yang unik dari berbagai jenis manusia. Di sini Anda akan menemukan pensiunan, seniman, migran, tunawisma, pencandu obat, mantan narapidana, dan bahkan para penjahat yang bersembunyi. Mereka membentuk komunitas yang tidak seperti yang bisa Anda temukan di tempat lain.

Salah satu hal yang paling mencolok tentang Slab City adalah ketiadaan hukum dan regulasi yang mengatur kehidupan sehari-hari penduduknya. Kota ini berada di luar kendali Pemerintah Negara Bagian California, sehingga tidak menerima banyak fasilitas publik seperti listrik, air bersih, atau layanan kesehatan.

Namun, penduduk Slab City telah menemukan cara untuk bertahan. Mereka mengandalkan panel surya dan generator untuk menghasilkan listrik, dan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, mereka pergi ke sebuah kota besar yang berjarak sekitar 4 mil dari Slab City.

Anda mungkin bertanya-tanya, apakah ketiadaan hukum membuat Slab City rentan terhadap kekacauan? Ternyata tidak. Slab City dikenal sebagai "tempat bebas terakhir di Amerika" karena penduduknya mampu hidup dengan damai tanpa penegakan hukum yang ketat.

Mereka tidak mementingkan uang, karena mayoritas dari mereka tidak memiliki uang. Di sini, setiap orang saling membantu satu sama lain. Slab City bukan tempat di mana kekacauan merajalela, melainkan tempat di mana kreativitas dan kebebasan mendominasi.

Walau tidak ada penegakan hukum resmi, terkadang polisi dari distrik terdekat melakukan patroli ke Slab City untuk menangkap penjahat. Namun, hal ini terjadi sangat jarang, sehingga Slab City tetap dikenal sebagai kota tanpa hukum.

Ketika Anda menggali lebih dalam, Anda akan menemukan bahwa ketiadaan aturan dan regulasi pemerintah membawa manfaat bagi penduduk Slab City. Mereka tidak perlu khawatir tentang administrasi yang rumit, membayar pajak, atau represifitas aparat. Mereka hidup dengan prinsip kebebasan yang menginspirasi, menciptakan komunitas yang unik dan tidak tergantikan.

Jadi, Slab City mungkin memang kota tanpa hukum, tetapi bukan tempat kekacauan. Ini adalah tempat di mana kebebasan dan solidaritas menjadi kekuatan pendorong bagi masyarakat yang memilih hidup di luar batasan konvensional.

Slab City adalah kota yang unik di Amerika Serikat, tempat di mana orang dapat menjalani hidup mereka dengan caranya sendiri, menjauh dari kerumitan dunia modern. (*)



What's your reaction?

Comments

https://ngepop.id/assets/images/user-avatar-s.jpg

0 comment

Write the first comment for this!