Pelajari lebih lanjut tentang dampak olahraga pada kesehatan kaki dan cara menjaga kelenturan untuk menghindari cedera.
Ilustrasi olahraga pakai tumit kaki. ( Foto: pxhere.com)

Dokter spesialis Orthopaedi dan Traumatologi RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo, dr. Muhammad Deryl Ivansyah, SpOT(K), memperingatkan bahwa penggunaan kaki dengan penekanan pada tumit saat berolahraga dapat menjadi faktor risiko cedera dan menimbulkan nyeri pada kaki.

Melansir Antara, Deryl menjelaskan bahwa olahraga yang menekankan tumit, seperti melompat atau lari, dapat memberikan beban berlebih pada kaki, yang pada gilirannya dapat menyebabkan nyeri. Salah satu kondisi yang mungkin muncul adalah flat feet atau kaki ceper, di mana telapak kaki bersentuhan penuh dengan lantai atau tanah.

Meskipun flat feet dianggap sebagai keadaan normal yang tidak mengganggu aktivitas sehari-hari selama tidak ada keluhan nyeri, Deryl menekankan pentingnya fleksibilitas kondisi tersebut. Ia menjelaskan bahwa kaki yang rata tidak selalu menyebabkan kelelahan atau rasa sakit jika kondisinya fleksibel dan tidak kaku.

Deryl memberikan tips sederhana untuk menilai fleksibilitas kaki, yaitu dengan menjinjitkan kaki. Jika ketika menjinjit terlihat adanya lengkungan yang muncul, maka kemungkinan kaki tersebut masih fleksibel dan tidak memerlukan penanganan khusus.

Berbeda dengan anggapan umum, Deryl menyatakan bahwa kaki rata bukanlah faktor keturunan. Meskipun ada kasus di mana kelonggaran pada ligamen kaki dapat menyebabkan kaki menjadi ceper, kondisi ini tidak selalu diturunkan secara genetik. Beberapa kasus dapat berkaitan dengan kelonggaran pada ligamen yang dapat diwariskan dari salah satu atau kedua orang tua.

Deryl juga menegaskan bahwa tidak ada latihan khusus yang dapat membentuk lengkungan pada telapak kaki. Kaki manusia, menurutnya, diciptakan dengan bentuk yang bervariasi, dan tidak ada satu ukuran yang cocok untuk semua.

Meskipun demikian, Deryl memberikan peringatan bahwa jika seorang anak memiliki kaki rata dengan kasus otot Achilles yang pendek, konsultasi dengan dokter diperlukan untuk penanganan yang profesional. Hal yang sama berlaku jika kaki ceper bersifat kaku atau rigid, yang dapat diidentifikasi dengan tidak adanya lengkungan saat menjinjit.

Penting untuk diingat bahwa setiap individu memiliki keunikan bentuk kaki, dan konsultasi dengan dokter adalah langkah bijak untuk menentukan perawatan yang tepat sesuai dengan kondisi kaki masing-masing. (*)

 



What's your reaction?

Comments

https://ngepop.id/assets/images/user-avatar-s.jpg

0 comment

Write the first comment for this!